Langsung ke konten utama

Diary cinta sesaat

CINTA sesaat
Malam ini terasa berbeda. Berbeda dengan malam sebelumnya. Aku merasa sendiri, diselimuti sepi. Aku hanya bisa mengenang malam-malam dimana aku bisa mendengar suaramu. Suara yang bisa membuat hidupku kembali berwarna. Tak tahu apa sebab engkau pergi, engkau pergi begitu saja. Aku hanya ingin engkau tahu aku selalu menunggu kabarmu di setiap detikku. Tapi engkau seolah-olah tak mengerti dan takkan mau mengerti tentang hal itu. Tak ada hari tanpa mendengar rekaman suaramu, mungkin engkau juga tidak tahu menahu tentang hal itu, tapi itu tak berpengaruh bagiku. Mengenalmu, mendengar suara indahmu melantunkan senandung sudah menjadi bahagia bagiku. Aku tak ingin kau tahu rasa yang ku pendam selama ini, aku hanya menganggap dalam hati kalau engkau juga merasakan hal yang sama.
Setiap detikku dihantui bayangmu. Tak pernah lepas doa agar aku tetap bisa dekat denganmu. Hari demi hari kau makin menjauh, dengan alasan yang tak pasti. Dan bodohnya aku mengiyakan semuanya. Seolah-olah aku telah terhipnotis dengan seribu alasanmu itu. sampai suatu saat kau pun datang meminta bantuan, karena tak lama lagi engkau akan pergi jauh mengejar cita-citamu. Aku turut bahagia untuk itu, aku berusaha sebisaku karena aku fikir dengan itu aku bisa mendapatkan celah hatimu. Sungguh aku mencoba untuk memahami keadaanmu tapi kau tak peduli, yang ada malah usaha yang sia-sia, ya itu yang selalu terjadi. Aku hampir lelah dengan semua ini, tuhan. 
Betapa sulitnya mendapatkan hatimu, aku ingin engkau ada disini menemani saat sepi, menemaniku saat gundah. Sering kali aku memimpikan dirimu dalam tidurku, aku benci engkau datang di mimpiku, karena itulah yang membuat hati ini semakin merindu. Aku mencoba menahan hasrat untuk menanyakan keadaanmu, aku ingin tau apakah kau merasa kehilangan saat diriku tak ada kabar. Dan lagi, itu tak memberi dampak apapun bagimu. Kini aku sadar aku tak berharga bagimu.
Satu pesanku buatmu, “jika kau tak ingin disini, jangan pernah berlalu-lalang lagi. Biarkanlah hatiku mencari cinta sejati, wahai cinta sesaat” (HiV!-Pelangi)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, Syarat, dan Metode Tahammul wal Ada'

Pengertian Tahammul wa al-Ada’           Tahammul adalah menerima dan mendengar suatu periwayatan hadits dari seorang guru dengan menggunakan beberapa metode penerimaan hadits.[1] Muhammad ‘Ajaj al-Khatib memberikan defenisi dengan kegiatan menerima dan mendengar hadits.[2] Jadi tahammul adalah proses menerima periwayatan sebuah hadits dari seorang guru dengan metode-metode tertentu. Al-‘Ada adalah kegiatan meriwayatkan dan menyampaikan hadits.[3] Menurut Nuruddin ‘Itr adalah menyampaikan atau meriwayatkan hadits kepada orang lain.[4] Jadi al-‘ada adalah proses menyampaikan dan meriwayatkan hadits. At-Tahammulal-Hadist        Menurut bahasa tahammul merupakan masdar dari fi’il madli tahmmala ( ﺗَﺤَﻤَّﻞَ - ﻳَﺘَﺤَﻤَّﻞُ - ﺗَﺤَﻤُﻼ ) yang berarti menanggung , membawa, atau biasa diterjemahkan dengan menerima. Berarti tahammul al-hadits menurut bahasa adalah menerima hadits atau menanggung hadits. Sedangkan tahammul al-hadits menurut istilah ulama ahli hadits, sebagaima

MAKALAH Hadits menurut segi kuantitas rawi (Mutawatir dan Ahad); segi kualitas Rawi (Shahih, Hasan dan Dhaif) LENGKAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1      Latar Belakang Seperti yang telah diketahui, hadits diyakini sebagai sumber ajaran Islam setelah kitab suci Al-Quran. Hadits merupakan segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW. baik berupa ucapan, perbuatan maupun ketetapan yang berhubungan dengan hukum dan ketentuan Allah yang disyari’atkan kepada manusia. Selain itu, hadits juga dibutuhkan manusia untuk mengetahui inti-inti ajaran dalam Al-Quran. Jika ayat-ayat dalam Al-Quran mutlak kebenarannya, berbeda dengan hadits yang bisa saja belum jelas periwayatannya, hadits tersebut benar berasal dari Nabi Muhammad SAW. atau bukan. Ditinjau dari segi kuantitasnya, hadits dibagi menjadi mutawatir dan ahad. Sedangkan ditinjau dari segi kualitasnya, hadits terbagi menjadi dua yaitu, hadits Maqbul (hadits yang dapat diterima sebagai dalil) dan hadits Mardud (hadits yang tertolak sebagai dalil). Hadits Maqbul terbagi menjadi dua yaitu hadits Shahih dan Hasan, sedangkan yang termasuk dalam ha

Language Varieties (Dialect, Styles, Slang word, Registers)

Language Varieties Group 6 Rizal Fachtur Hidayat (16320017) Balqist Hamada (16320021) Sheni Diah Safitri (16320052) Dhimas Muhammad I. J. (16320053) Yoshi Nur Rahmawati (16320096) Nikma Hidayatul Khasanah (16320101) Audy Oktaviani A. I. (16320140) Roby Inwanuddin Affandi (16320220) Wahida Camelia (16320228) Language Varieties Language varies from one social group to another social group, from one situation to another situation, and from one place to another place. Variation shows that every speaker does not speak the same way all the time. Language varieties indicate that the speakers are distinct from members of other groups (Finegan, 2008) . Language variety that signifies particular situations of use is called registers, it is appropriate for use in particular speech situations. There are some examples of language variations that are of interest to linguist according to   (Akmajian, 1998) , lingua francas, pidgins, creoles, jargon, sl