Langsung ke konten utama

Tak Diizinkan Memegang Trophy

Dari judulnya, mungkin kalian sudah menduga kalau ini merupakan kisah menyedihkan. Ya, kalian benar.
Dari dulu sampai sekarang aku sering sekali mengikuti perlombaan. Namun, aku tak pernah merasakan memegang trophy didepan umum. Dari olimpiade Matematika, Bahasa inggris, sampai cabang olahraga bulutangkis semua pernah aku ikuti. Namun tak pernah sekalipun aku menang dan mendapat trophy. Pernah dulu, aku mengikuti Speech Contest di salah satu universitas swasta di Malang. Aku masuk babak sepuluh besar se-Jawa Bali. Aku sangat bangga sekali saat itu, namun aku gagal masuk tahap lima besar. Lalu di bulan berikutnya aku juga mengikuti kegiatan serupa, pesertanya hanya sekitar 10 orang, dan aku juga tak bisa menaklukkannya.
 Lalu sejenak aku berpikir, mungkin itu bukan bakatku. Saat aku kuliah aku mengikuti perlombaan dimana didalamnya terdapat moment komedi didalamnya. Dan aku berhasil mendapatkan hati para audien. Tapi sayangnya aku mendapat urutan tiga. Tak apa, aku sadar memang sainganku adalah para model-model cantik dan aku hanyalah sebagai selingan dari kebosanan. Lalu oleh pihak asrama aku di rekomendasikan untuk ikut perlombaan lain yang bersifat komedi, namun kalah. Yang kedua juga begitu, padahal aku yakin bakal bisa mengocok perut para penonton. Memang berhasil, namun kalah. Aku berpikir, mungkin ini hanya masalah teknis saja, Karena waktu lomba tim ku kehabisan waktu, dan endingnya juga krik-krik.
Lalu pada minggu berikutnya, aku ikut lomba fashion & talent. Sainganku tentu model, para penyanyi dan penari. Dan itu sangat mempengaruhi mentalku. Tapi menurut para pendampingku talentku bagusa dan unik, dan juga didukung oleh busana yang cantik. Aku optimis bisa menang dan mengharumkan nama asramaku kali ini. Pada saatnya, aku mempresentasikan busanaku dengan aku selingi komedi. Semua orang bersorak untukku, tertawa dengan celotehanku. Namun, saat pengumuman taka da satupun namaku tersebut dalam nominasi. Sungguh menyakitkan.
Bayangkan dari puluhan lomba yang aku ikuti, tak ada satupun trophy yang aku pegang. Mungkin karena aku sangat ingin mendapat good impress dan pada akhirnya aku berbesar kepala saat aku di puji. Dan itulah yang tak disukai oleh tuhan.
Entahlah hanya Tuhan yang mengerti mengapa semua ini terjadi padaku.


Komentar