Langsung ke konten utama

KINGDOM ANIMALIA

BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Hewan adalah kelompok besar organisme yang multiseluler, mampu menanggapi rangsangan dengan aktif, dan memperoleh nutrien dengan memakan organisme lain (heterotrof). Keanekaragaman pada hewan merupakan variasi dari struktur, bentuk, jumlah, dan sifat lainnya pada suatu waktu dan tempat tertentu.
Hewan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang terbagi menjadi dua bagian yakni Invertebrata dan Vertebrata. Invertebrata merupakan golongan hewan yang tidak memiliki tulang belakang sedangkan Vertebrata merupakan golongan hewan yang memiliki tulang belakang.
Dikarenakan dunia animalia terlalu luas maka diadakan pengklasifikasian oleh para ahli terdahulu, tujuannya agar mempermudah dalam mempelajari setiap bagian-bagiannya. Pengklasifikasian atau tata pemberian nama pada makhluk hidup berdasarkan ciri, cara hidup, tempat hidup, daerah penyebaran, morfologi, fisiologi, dan anatominya.
Hewan juga memiliki peranan dalam kehidupan manusia, namun banyak juga hewan yang merugikan. Hewan menyediakan kebutuhan protein bagi manusia. Hewan pun sangat berperan sebagai salah satu komponen penting penyusun ekosistem. Selain itu masih banyak lagi manfaat yang bisa kita panen pada hewan. Untuk itu mempelajari mereka sangatlah penting dalam pelestariannya maupun pengolahan sumber dayanya.


B.       Rumusan Masalah
1.      Apa saja kelas pada kingdom Animalia?
2.      Bagaimana ciri hewan pada setiap kelas?
3.      Bagaimana peranan hewan dalam kehidupan manusia?
4.      Apa saja Faktor Punahnya Keanekaragaman Hewan?
5.      Bagaimana upaya untuk melestarikan Keanekaragaman hewan?



C.      Tujuan
1.    Mengetahui kelas-kelas yang  terdapat pada kingdom Animalia
2.    Mengetahui ciri-ciri hewan pada setiap kelas
3.    Mengetahui peranan hewan dalam  kehidupan  manusia
4.    Mengetahui faktor punahnya keanekaragaman hewan
5.    Mengetahui upaya untuk melestarikan keanekaragaman hewan


























BAB II
PEMBAHASAN

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgvvhsZPjMkHTUIAFk-vgaw2q7y5gayFl30jOXiUPcZm1pw7ifzw6TkycOen6SraTL3Y9CDohZxDVQiRkhhWE_fT9IdcMMxL6vErH0tC2vDXhYveR_9BJMaSVKZHaKYQAJ03-pnrXMIDo2/s1600/Kingdom_Animalia.gifDi dalam ekosistem terdapat berbagai jenis hewan tersebut memiliki kebutuhan yang sama tetapi mereka mereka memiliki perbedaan dan persamaan. Perbedaan itu meliputi struktur dan bentuk tubuhnya. Perbedaan yang nyata memungkinkan mereka dikenali sebagai kelompok yang berbeda. Perbedaan tersebut menunjukkan adanya kenekaragaman.

Klasifikasi kingdom animalia berdasarkan ada tidaknya tulang belakang dibedakan menjadi dua yaitu:
A.      Hewan Tidak Bertulang Belakang (Invertebrata)
Invertebrata merupakan hewan tidak bertulang belakang. Sebagian besar invertebrata mempunyai habitat di air atau tempat lembab. Organ tubuh invertebrata sebagian besar belum sempurna, baik organ-organ penyusun sistem respirasi , ekskresi, pencernaan, koordinasi dan sistem reproduksi. Beberapa invertebrata bermanfaat bagi manusia tetapi ada juga yang membahayakan bagi manusia. (Waluyo,2010:93)




1)        Porifera
flickriver.com
 
https://farm2.staticflickr.com/1314/998185046_82563475e7.jpg            Porifera merupakan hewan yang berlubang-lubang (berpori) hidup di air tawar, di rawa, di laut dangkal, dan air jernih yang tenang. Tubuhnya tersusun dari jaringan diploblastik atau dengan dua lapisan jaringan. Lapisan luar terdiri dari lapisan epidermis dan lapisan dalam terdiri dari sel-sel leher atau sel koanosit. Bentuk tubuhnya menyerupai vas bunga, memiliki rongga tubuh(spongosol) dan lubang keluar (oskulum), tubuhnya lunak dengan permukaan berpori(ostium). Porifera menguntungkan manusia karena sponsnya dapat digunakan untuk alat gosok tubuh. Tubuh porifera yang mati juga dapat digunakan sebagai hiasan. (Jasin,1989:82)
2)        Protozoa
https://sciencebooth.files.wordpress.com/2014/01/protista-hewan.jpg     Protozoa dikatakan sebagai makhluk hidup mirip hewan karena memiliki alat gerak (dapat bergerak aktif) walaupun ada pula protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Bentuk selnya ada yang berubah-ubah, namun ada juga yang tetap. Umumnya hidup di air, namun ada pula yang hidup pada jaringan hewan lain (parasit). Cara perkembangbiakan protozoa dapat secara aseksual (pembelahan biner) dan seksual (peleburan sel gamet dan konjugasi) adalah Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati dan tidak mempunyai dinding sel. Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot. Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel). Umumnya heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri). Protozoa dapat hidup bebas, saprofit atau parasit. Organisme bersel tunggal ini dapat hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok) .
3)        Coelenterata
http://images.tutorvista.com/content/feed/u303/Polyorchis%20pencillatus%20-%20Red%20Eye%20Medusa.jpg
tutorvista.com
 
Coelenterata merupakan hewan berongga. Disebut juga bintang karang laut karena penyusun karang laut yang tersusun atas kapur dan silikat. Hidup melekat membentuk kelompok atau koloni yang bercabang-cabang. Umumnya hidup di laut namun beberapa jenis ada juga di air tawar. Tubuh coelenterata berbentuk tabung yang hidup melekat namun ada pula yang berbentuk payung dan hidup bebas. Rongga dalam tabung bertindak sebagai saluran pencernaan. Di sekeliling mulut terdapat lima lengan atau lebih yang tersusun radian. Lengan dan tubuh dapat bergerak karena mengandung sel otot dan sel kulit. Sistem saraf tersebar. (Waluyo,2010:95)
4)      http://www.mun.ca/biology/scarr/141999_Platyhelminthes.jpgPlatyhelmintes
Hewan ini simetris bilateral dengan sisi kiri dan kanan, permukaan dorsal dan ventral dan juga anterior dan posterior. Dua kelas cacing pipih semata-mata terdiri atas bentuk-bentuk parasit. Cacing hati dewasa(Kelas Trematoda) melekat pada inangnya dengan alat penghisap yang terdapat dipermukaan ventral. Banyak yang menghasilkan larva yang juga merupakan parasit tetapi pada inang yang berbeda, biasanya beberapa spesies siput. Cacing pita (Kelas Cestoda), sepertinya halnya cacing hati merupakan parasit. Hewan dewasa hidup dalam usus inangnya dan menyerap zat makanan dari sekelilingnya. Sebagian besar cacing pita membutuhkan dua atau lebih inang untuk menyelesaikan daur hidupnya. Manusia dapat ditulari cacing pita karena makan ikan, daging sapi dan babi yang tidak matang. (Kimball,1983:900)

5)        Nemathelmintes
parasitism-meltech.blogspot.co.id
 
http://www.e-cleansing.com/wp-content/uploads/2009/12/ascaris.jpgNemathelmintes merupakan cacing gilik yang tubuhnya berbentuk meruncing pada kedua ujungnya dan tertutup kutikula yang licin dengan garis yang melingkar halus. Ada yang hidup bebas dalam tanah yang lembab, ada pula yang hidup parasit dalam saluran pencernaan, otot, bawah kulit dan jaringan tubuh pengikat tompangan. Pada nemathelmintes yang parasit ada yang memiliki tingkat hidup larva yang menempuh perjalanan hidup sementara di tanah atau dalam cairan tubuh tompang. Contoh: cacing gelang dan cacing tambang. (Waluyo,2010:96)

6)        http://www.quia.com/files/quia/users/jristvedt/Animal-Diversity/AnnelidaAnnelida
Glogster.com
 
Annelida merupakan cacing dari Phylum ini bersegmen artinya tubuhnya terdiri atas satuan yang berulang-ulang. Meskipun beberapa struktur seperti saluran pencernaan terdapat disepanjang tubuh cacing tersebut, tetapi yang lain seperti organ ekskresi terulang pada segmen demi segmen. Dari luar segmentasi ini tampak seperti rangkaian cincin. Ciri-ciri khas lain annelida adalah simetri bilateral, suatu sistem peredaran yang efisien dengan darah yang dipompa melalui sistem pembuluh dari tertutup dan sistem saraf yang cukup rumit. Pembuluh saraf utama terdapat di bagian ventral. Pada phylum annelida ditemukan 8900 spesies yang dibagi menjadi tiga kelas. Kelas yang terbesar adalah Polychaeta yang terdiri atas cacing laut seperti cacing palolo. Cacing tanah biasa dan sejumlah cacing air tawar adalah anggota kelas Oligochaeta. Kelas ketiga Hirudinea terdiri atas lintah. (Kimball,1983:906)
7)             Mollusca
https://classconnection.s3.amazonaws.com/1550/flashcards/670286/jpg/helix-pomatia-21973.jpgMollusca merupakan hewan bertubuh lunak. Tubuh dilindungi oleh rangka yang tersusun atas kapur yang sangat keras dan dilapisi bahan tanduk. Rangka ini disebut shell. Shell ada yang dapat membuka, ada yang tetap tertutup dan lewat salah satu lubangnyalah kepala dan kaki binatangnya dapat dijulurkan. Umumnya hidup di air, sedikit ada juga di darat. Yang di air bernapas dengan insang, yang di darat dengan paru-paru. Beberapa juga ada yang hidup secara parasit.  Mollusca memakan hancuran tubuh makhluk atau bagian tumbuhan segar. Contoh: siput, cumi dan bekicot. (Waluyo,2010:97)
8)             http://www.transtutors.com/Uploadfile/CMS_Images/3569_Phylum%20-ARTHROPODA.JPGArthropoda
Transtutor.com
 
Berkaitan dengan bangun tubuhnya yang beruas-ruas, eksoskeleton yang keras dan tonjolan yang berbuku (arthropoda  berarti ‘kaki berbuku’). Tubuh arthropoda sepenuhnya ditutupi oleh kutikula, suatu eksoskeleton yang terbuat dari lapisan-lapisan protein dan polisakarida bernama kitin. Kutikula bisa tebal dan keras pada beberapa bagian tubuh maupun setipis kertas dan pleksibel di bagian-bagian lain. Beberapa kelas pada Arthropoda yaitu Arachnida  merupakan kelompok yang mencakup kalajengking, laba-laba, caplak dan tungau. Arachnida memiliki sefalotoraks yang terdiri dari enam pasang tonjolan: kelisera, sepasang tonjolan yang disebut pedipalpus berfungsi dalam mengindra, mencari makanan atau reproduksi dan empat pasang kaki untuk berjalan. Laba-laba menggunakan kelisera mirip taring yang dilengkapi dengan kelenjar bisa untuk menyerang korban. Kaki seribu (Kelas Diplopoda) memiliki kaki yang berjumlah banyak walaupun kurang dari seribu seperti namanya. Tidak seperti kaki seribu, lipan(Kelas Chilopoda) adalah karnivor. Setiap segmen pada daerah batang tubuh lipan memiliki sepasang kaki. Serangga(kelas Insekta) memiliki lebih banyak spesies daripada semua makhluk lain apabila digabungkan. Crustacea biasanya memiliki tonjolan yang sangat terspesialisasi. Lobster dan udang karang misalnya memiliki seperangkat tonjolan berjumlah 19 pasang. Tonjolan yang paling interior adalah antena. Crustacea adalah salah satunya arthropoda dengan dua pasang antena. Tiga pasang tonjolan atau lebih termodifikasi sebagai bagian mulut, termasuk mandibula yang keras. Kaki jalan terdapat pada thoraks dan tidak seperti serangga crustacea juga memiliki tonjolan pada abdomennya. Tonjolan yang hilang dapat diregenerasi saat pergantian eksoskeleton berikutnya. (Campbell,2012:257)

9)      Echinodermata
http://Seawater.no
 
http://www.seawater.no/fauna/echinodermata/images/dsc03037.jpgEchinodermata merupakan hewan berduri. Tubuh berduri yang ditunjang oleh tonjolan dari keping-keping kapur yang menjadi rangka tubuh dan berbentuk simetri radial. Badan memipih bulat seperti bola, memanjang seperti bintang. Di antara duri terdapat insang dan alat pengambilan makanan berupa tonjolan halus. Terdapat sistem vaskuler air yaitu sistem tabung yang berisi cairan darah atau limpa dan membuka keluar lewat lubang yang disebut medoporit. Mempunyai kaki yang membantu pergerakan dan respirasi. Hewan ini hidup di laut. Contoh: bintang laut dan teripang. (Waluyo,2010:99)




B.     Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)
Vertebrata memiliki rangka dalam yang tersusun atas tulang. Rangka itu beruas-ruas, dilekati otot sebelah luarnya. Memiliki sistem saraf pusatdan sistem saraf tepi. Vertebrata ini umumnya hewan tingkat tinggi yaitu hewan yang memiliki organ khusus untuk melakukan fungsi tertentu. Ciri-ciri hewan bertulang belakang memiliki tulang belakang, perkembangbiakan umumnya secara generatif, susunan saraf terletak di bagian ordosal yaitu diantara saluran pencernaan. Hewan bertulang belakang dibagi menjadi lima kelas. (Waluyo,2010:100)
1)         Pisces (Ikan)
http://yukmancing.blogspot.co.id
 
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a8/Common_carp.jpg/300px-Common_carp.jpgTubuh ikan terdiri atas caput, truncus dan cauda. Kulit(cutis) terdiri atas dermis dan epidermis. Sisik-sisik yang menutupi tubuhnya terbuat dari jaringan tulang dan jari-jari sirip dapat dianggap sebagai eksoskeleton. Jantung ikan mempunyai satu ventrikel sehingga berdarah dingin. Pisces hidup di air, hewan dari kelas ini belum mempunyai rahang sehingga bentuk mulutnya seperti cacing, bernapas dengan insang. Bentuk tubuhnya torpedo untuk memudahkan bergerak dalam air. (Waluyo,2010:100)
Sebagai contoh ikan Osteichthyes atau ikan bertulang adalah ikan mas atau Cyprinus carpio. Sifat atau morfologi dari ikan Osteichthyes yang penting adalah sisik yang terbentuk tipis dan mudah dilepas. Dibagian luar dari sisik tadi tertutup oleh lapisan lendir. Insang ditutup oleh operkulum dengan sepasang celah insang. Sirip terlihat seperti duri tau tulang yang dihubungkan oleh lapisan lunak yang tipis. Pada ikan mas terdapat sirip dorsal, sirip ekor, sirip dada, sirip pelvik dan sirip anal. (Parjatmo dkk,1987:75)
2)        Amfibia
ca.wikipedia.org
 
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a4/Puerto_Rican_crested_toad.jpg/240px-Puerto_Rican_crested_toad.jpg            Amfibia (berasal dari kata amphibious berarti kedua ‘kedua cara hidup’) mengacu pada tahap-tahap kehidupan dari banyak spesies katak yang awalnya hidup air dan kemudian di daratan. Kecebong pada awalnya tidak memiliki kaki, ia berenang dengan mengibas-ngibaskan ekornya. Selama metamorfosis yang menuju ke ‘kehidupan kedua’, kecebong mengembangkan kaki, paru-paru, sepasang gendang telinga eksternal dan sistem pencernaan yang teradaptasi untuk cara makan karnivor. Dalam waktu yang sama insang menghilang, sisitem gurat sisi juga menghilang pada sebagian besar spesies. (Campbell,2012:284).
            Hewan amfibi bernafas dengan paru-paru dan kulit.. Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik. Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal).

3)        Reptil
http://arbyreptil.blogspot.co.id/
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKxh5oCkYzJwHt3qH2WNPi1ABnGukuK2NW8sz3vzR-8bgRbRo60E360cT1fanhBm401L8V2iKCq3up7N8XXvMagZqKOaTc7YX_vSwg1f18D27Jq-UfMHDSfz41-YFtOXq0JmoRpE-o6xY/s320/11+neu+dd+jag.jpgReptil memiliki sisik-sisik yang mengandung protein keratin (demikian pula kuku manusia). Sisik membantu  melindungi kulit dari desikasi dan abrasi. Selain itu kebanyakan reptil menghasilkan telur-telur bercangkang di darat. Reptil seperti kadal dan ular disebut ‘berdarah dingin’ karena mereka tidak menggunakan metabolisme secara ekstensif untuk mengendalikan suhu tubuh. Akan tetapi reptil-reptil itu mengatur suhu tubuh dengan menggunakan berbagai adaptasi perilaku. Misalnya banyak kadal yang berjemur di bawah sinar matahari ketika udara sejuk dan berteduh ketika udara terlalu hangat. (Campbell,2012:289)

4)        http://adearisandi.files.wordpress.com/2012/04/burung-parkit-liar-australia.jpg?w=300&h=200Aves
http://sulegratis.blogspot.co.id
 
Burung parkit
 
Ciri utama aves sebagai berikut, Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik. Berdarah panas (homoioteral). Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan baik. Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal). Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri.
5)      Mamalia
http://dnsdolphin.blogspot.co.id/
 
https://tse1.mm.bing.net/th?id=OIP.M1e76ebc24e58bfbbb802c081fb5863d7o0&pid=15.1&P=0&w=284&h=155Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-lumba. Mamalia memiliki kelenjar susu beberapa pasang, untuk menyusui bayi yang baru lahir. Hewan mamalia bernafas menggunakan paru-paru. Kemudian dalam diri mamalia terdapat 4 ruang jantung yang sempurna. Umumnya memiliki kulit yang berambut halus dan memiliki kelenjar keringat dan kelenjar minyak. Fungsi dari kelenjar keringat untuk mengatur suhu tubuh agar tetap. Rambut tumbuhselama periode tertentu dalam hidupnya, meskipun tidak ada sama sekali  pada stadium tua seperti pada paus. Termasuk golongan hewan homoikoterm (Berdarah panas). Pada hewan mamalia pembuahan (fertilisasi) dilakukan secara internal Contoh: anjing, sapi. Simpanse, manusia,dll. (Waluyo,2010:103)

C.           Peranan Kingdom Animalia
Hewan sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Selain dapat menghasilkan sumber protein bagi kita, hewan juga menjadi penyumbang besar dalam obat-obatan. Namun, hewan terkadang juga dapat merugikan manusia. Berikut peranan dari kingdom animalia:
1)        Porifera :
a.    Spongia dan Hippospongia  digunakan sebagai spons mandi
b.    Zat kimia yang dikeluarkan memiliki potensi  untuk mengobati kanker kulit
c.    Kerugiannya suka melekat pada tiram sehingga menurunkan kualitas
d.   Porifera mampu bersimbiosis dengan bakteri yang menghasilkan “bioaktif”. Bioaktif ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat.


2)        Coelenterata
a.     Sebagai komponen utama pembentuk terumbu karang yang berfungsi sebagai tempat hidup berbagi jenis tumbuhan dan hewan laut, sebagai obyek wisata bawah laut dan sebagai penahan ombak/mencegah pengikisan pantai.
b.    Sebagai sumber makanan dan bahan kosmetik, misal ubur-ubur (Aurelia aurita)
c.     Sebagai hiasan pada akuarium, misal anemon laut (Metridium sp) dan gelang (Euplexaura antipathes / akar bahar)
3)        Plathyhelminthes
  1. Planaria sebagai makanan ikan
  2. Cacing hati parasit pada sapi (Fasciola hepatica)
  3. Cacing hati parasit pada manusia (cina) (Opisthorchis sinensis) 
  4. Cacing darah (Schistosoma japonicum)
  5. Taenia saginata (parasit pada sapi)
  6. Taenia solium (parasit pada babi)
4)   Nemathelminthes
  1. Ascaris lumbricoides parasit pada usus halus manusia
  2. Ascaris megalocephala parasit pada usus halus kuda
  3. Ascaris suilae parasit pada usu halus babi
  4. Cacing tambang (Ancylostoma duodenale) Parasit penyebab anemia
  5. Cacing kremi (Oxyuris vermicularis) autoinfeksi  Parasit pada usus besar
  6. Cacing Rambut/Filaria (Wuchereria bancrofti)  elefantisiasis parasit penyebab kaki gajah
  7. Cacing Otot - Trichinella spiralis (menyebabkan kerusakan otot)
5)        Annelida
a.       Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah, membantu aerasi tanah, serta membantu pembentukkan humus. Selain itu, dapat menjadi umpan ikan saat memancing.
b.      Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan msayarakat di daerah tertentu dijadikan sebagai makanan.
c.       Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti pembekuan darah.
d.      Cacing sutra untuk makanan ikan hias, baik dalam keadaan hidup maupun kering

6)        Mollusca
a.    Beberapa jenis kerang merupakan sumber protein hewani
b.    Kerang mutiara yang dapat ditemukan di Srilangka, India, Jepang, Indonesia, dan Autralia menghasilkan mutiara yang dapat dijadikan sebagai perhiasan
c.    Mollusca yang bercangkang indah dapat dijadikan sebagai perhiasan dan cinderamata
d.   Beberapa jenis siput merugikan karena bersifat merusak dan merupakan hospes perantara cacing hati
e.    Teredo navalis menggerek kayu galangan kapal

7)      Echinodermata
·         Peran yang menguntungkan
a)        Sebagai sumber bahan pangan; teripang bisa dibuat sop atau kerupuk, telur dari landak laut, babi laut maupun bintang laut dapat dimakan oleh penduduk di Pantai Pasifik.
b)        Sebagai pupuk, kerangka kering dari Echinodermata yang telah ditumbuk halus, mengandung kalsium dan nitrogen yang tinggi.
c)        Pembersih lingkungan pantai, karena makanan Echinodermata antara lain hewan-hewan yang mati, sisa organik maupun kotoran hewan lainnya.
·         Peran yang merugikan
 Merusak struktur populasi hewan lain, karena bintang laut makanannya berupa ikan termasuk kerang-kerangan dan tiram mutiara.

8)      Arthropoda
·         Menguntungkan
a)      Crustacea :
1.         Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi
2.         Sebagai zooplankton yaitu menjadi sumber makanan ikan

b)      Arachnoidea : Pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama
c)      Myriapoda : Membantu memecah bahan-bahan organic untuk membentuk humus
d)     Insecta :
1.         Bahan obat-obatan tradisional, seperti madu yang dihasilkan lebah madu. (Apis)
2.         Bahan pembuat benang sutra, yaitu kokon yang dihasilkan ulat sutra (Bombyx mori)
3.         Membantu proses penyerbukan (golongan kupu-kupu dan lebah)
4.         Predator terhadap hama-hama tanaman pertanian
5.         Membantu menguraikan sampah-sampah organic
6.         Di bidang ekologi, Insekta merupakan salah satu mata rantai makanan yang sangat penting
7.      Dapat dijadikan sumber makanan (laron, gangsir, dan larva lebah)

·         Merugikan
a)      Crustacea :
1.      Merusak galangan kapal (Isopoda)
2.      Parasit pada ikan dan kura-kura (Cirripedia dan Copepoda)
3.      Merusak saluran irigasi (Ketam)
b)      Arachnoidea
1.      Sarcoptes scabei, menyebabkan penyakit kudis pada manusia
2.      Psoroptes equi kudis pada ternak (domba, kelinci, kuda)
3.      Otodectes cynotis tungau kudis telinga (kucing dan anjing)
4.      Kalajengking dan beberapa jenis laba-laba merupakan gangguan karena sengatannya
c)      Insecta
1.    Parasit pada manusia (kutu kepala dan kutu busuk)
2.    Pembawa bibit penyakit (nyamuk,lalat,kecoa)
3.      Hama dan merusak tanaman budidaya (belalang, kumbang kelapa, wereng, walang sangit, dan jenis-jenis ulat lain)
4.    Perusak bahan bangunan, contoh rayap, kumbang kayu
5.    Merusak bahan makanan yang disimpan  (kumbang beras)


D.      Upaya Melestarikan Keanekaragaman Hewan
Karena banyaknya manfaat yang dapat manusia ambil dari hewan, maka manusia banyak menggantungkan dirinya pada hewan. Apabila pengeksploitasian tersebut terus dilakukan, maka lama kelamaan spesies-spesies hewan tertentu akan punah. Berikut ini merupakan beberapa upaya melestarikan keanekaragaman hewan:
Membangun tempat perlindungan
Ada beberapa jenis fauna yang sudah rentan punah karenanya perlu dibangun tempat khusus untuk melindungi mereka dari para manusia yang serakah. Pembangunan suaka margasatwa sangat dibutuhkan dalam hal ini. Seperti balai suaka margasatwa ujung kulon yang merupakan tempat khusus untuk melindungi kawanan badak bercula satu yang sudah sangat sedikit jumlahnya.

Membangun tempat rehabilitasi
Pembangunan tempat rehabilitasi ini perlu dilakukan untuk tetap mempertahankan kehidupan satwa. Seperti pusat rehabilitasi orang utan di tanjung puting Kalimantan, hutan wanariset Samboja, kutai Kalimantan dan pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi. Tempat tersebut dapat dikunjungi oleh masyarakat luas yang ingin berkontribusi dalam mengembangkan perkembangan flora dan fauna.

Menerapkan program pembangunan berkelanjutan
Maraknya program pembangunan proyek pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan dan ruang publik untuk kehidupan tidak hanya mengancam fauna saja, namun bencana alam juga mengancam jika keseimbangan alam berubah. Jadi pemerintah saat ini sangat perlu membuat sebuah undang-undang untuk mengatur pembangunan yang berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan dan ramah lingkungan. Misalnya saja untuk pembangunan gedung paling tidak harus ada lahan hijau di daerah tersebut. Pemerintah juga harus memberikan hukuman bagi mereka yang melanggar peraturan dengan tindakan yang tegas tanpa pandang bulu.
Menetapkan status flora dan fauna
Perlu dilakukan penetapan status pada fauna terutama yang terancam punah supaya tidak terjadi pemburuan terhadap mereka. Seperti status dilindungi yang diberikan kepada satwa komodo, biawak, landak semut di papua, kanguru pohon, anoa, menjangan, banteng, badak, dahan kuwuk, bajing terbang, trenggiling, kasuari, merak, cendrawasih, harimau sumatera, elang jawa, bajing tanah, macan kumbang, siamang, ikan pesut, ikan hiu, ikan pari, kura-kura atau bulus, gajah, tapir, kelinci liar, kambing hutan, ayam hutan, sing puar, owa, sarudung, bekantan, orang utan, beruang madu, burung beo, landak. Pemerintah juga harus membuat undang-undang tegas dengan melakukan tindakan jika ada yang berusaha menyelundupkan atau memburu flora dan fauna yang sudah diberi status dilindungi.
Melakukan usaha pelestarian hutan
Hal ini sangat perlu dilakukan seperti dengan menindak tegas para pencuri kayu atau illegal logging, memperbaiki kondisi hutan, melakukan reboisasi dan melakukan tebang pilih supaya hutan tetap terjaga kehidupannya dan makhluk yang ada di dalamnya agar terhindar juga dari erosi tanah yang menjadi penyebab satwa mulai punah juga.
Melakukan budidaya
Budidaya juga bisa menjadi salah satu cara upaya pelestarian flora dan fauna yang dilindungi. Misalnya saja budidaya penyu, penyu merupakan salah satu hewan yang sudah masuk dalam kategori langka sehingga dengan budidaya ini penyu dikembang biakan dengan baik dan setelah penyu mampu mandiri kemudian para penyu dilepas ke habitat aslinya. Hal ini sudah dilakukan oleh pihak pemerintah maupun swasta.

Melakukan penyuluhan dan pendidikan
Usaha ini dapat dilakukan di sekolah maupun di keluarga sejak dari kecil. Memberikan pemahaman bahwa satwa sangat penting bagi kehidupan akan membuat anak menjadi sadar dan tidak merusak lingkungan tempat dimana satwa tersebut tinggal.
Melakukan usaha pelestarian biota perairan
Biota perairan baik di perairan tawar maupun perairan asin juga harus dilindungi dengan cara tidak melakukan pengeboman untuk menangkap ikan, mencegah perusakan habitat seperti merusak karang sebagai habitat para ikan, serta harus melindungi anak-anak ikan dari penangkapan karena anak ikan inilah yang nantinya akan menjadi ikan besar. Dan seharusnya kita mengetahui cara menjaga kelestarian air sehingga tidak merusak makhluk hidup yang ada di dalam air.


BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Keanekaragaman pada hewan merupakan variasi dari struktur, bentuk, jumlah, dan sifat lainnya pada suatu waktu dan tempat tertentu.
Hewan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang terbagi menjadi dua bagian yakni Invertebrata dan Vertebrata. Invertebrata merupakan golongan hewan yang tidak memiliki tulang belakang sedangkan Vertebrata merupakan golongan hewan yang memiliki tulang belakang.
Kelas dalam invertebrata meliputi Porifera, Protozoa, Coelenterata, Platyhelmintes, Nemathelmintes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata. Sedangkan Kelas dalam Vertebrata meliputi Pisces, Amfibia, Reptil, Aves, dan Mamalia.
            Hewan sangat berperan penting dalam kehidipan manusia. Selain menjadi sumber protein, hewan juga menyumbang peranna penting lainnya yakni menjadi sumber obat-obatan bagi manusia. Namun, terdapat juga hewan yang merugikan manusia seperti Sarcoptes scabei, menyebabkan penyakit kudis pada manusia.
            Akhir-akhir ini banyak terjadi pengeksplotasian terhadap hewan secara besar-besaran. Tentu saja perbuatan tersebut harus segera ditindak lanjuti. Kita sebagai generasi harus sadar dan peka terhadap hal tersebut, karena apabila pengeksplotasian terus dilakukan tanpa diiringi dengan upaya untuk melestarikan satwa-satwa tertentu maka lama-kelamaan satwa tersebut akan punah, dan mungkin akan terjadi ketidakstabilan dalam ekosistem.

B.       Saran
Bagi kita generasi muda sudah sepatutnya untuk memelihara menjaga dan melestarikan kenanekaragaman hewan yang terdapat di Negara kita dan khususnya di lingkungan kita. Budidaya juga bisa menjadi salah satu cara upaya pelestarian flora dan fauna yang dilindungi.





DAFTAR PUSTAKA
Campbell,Neil. A dan Jane B. Reece.2012.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Depertemen pendidikan nasional, 2003. kurikulum 2004. standar kompetensi sekolah  menegah atas dan madrasah aliyah, mata pelajaran biologi.
Ibrahim. 2003. Zoologi Avertebrata. Malang : UM press.
Jasin,Maskoeri.1989.Sistematika Hewan (Invertebrata dan Vertebrata). Surabaya : Sinar Wijaya
Kimball,John W .1983. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga
Sukiya.2005.Biologi Vertebrata.Malang.UM Press

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, Syarat, dan Metode Tahammul wal Ada'

Pengertian Tahammul wa al-Ada’           Tahammul adalah menerima dan mendengar suatu periwayatan hadits dari seorang guru dengan menggunakan beberapa metode penerimaan hadits.[1] Muhammad ‘Ajaj al-Khatib memberikan defenisi dengan kegiatan menerima dan mendengar hadits.[2] Jadi tahammul adalah proses menerima periwayatan sebuah hadits dari seorang guru dengan metode-metode tertentu. Al-‘Ada adalah kegiatan meriwayatkan dan menyampaikan hadits.[3] Menurut Nuruddin ‘Itr adalah menyampaikan atau meriwayatkan hadits kepada orang lain.[4] Jadi al-‘ada adalah proses menyampaikan dan meriwayatkan hadits. At-Tahammulal-Hadist        Menurut bahasa tahammul merupakan masdar dari fi’il madli tahmmala ( ﺗَﺤَﻤَّﻞَ - ﻳَﺘَﺤَﻤَّﻞُ - ﺗَﺤَﻤُﻼ ) yang berarti menanggung , membawa, atau biasa diterjemahkan dengan menerima. Berarti tahammul al-hadits menurut bahasa adalah menerima hadits atau menanggung hadits. Sedangkan tahammul al-hadits menurut istilah ulama ahli hadits, sebagaima

MAKALAH Hadits menurut segi kuantitas rawi (Mutawatir dan Ahad); segi kualitas Rawi (Shahih, Hasan dan Dhaif) LENGKAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1      Latar Belakang Seperti yang telah diketahui, hadits diyakini sebagai sumber ajaran Islam setelah kitab suci Al-Quran. Hadits merupakan segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW. baik berupa ucapan, perbuatan maupun ketetapan yang berhubungan dengan hukum dan ketentuan Allah yang disyari’atkan kepada manusia. Selain itu, hadits juga dibutuhkan manusia untuk mengetahui inti-inti ajaran dalam Al-Quran. Jika ayat-ayat dalam Al-Quran mutlak kebenarannya, berbeda dengan hadits yang bisa saja belum jelas periwayatannya, hadits tersebut benar berasal dari Nabi Muhammad SAW. atau bukan. Ditinjau dari segi kuantitasnya, hadits dibagi menjadi mutawatir dan ahad. Sedangkan ditinjau dari segi kualitasnya, hadits terbagi menjadi dua yaitu, hadits Maqbul (hadits yang dapat diterima sebagai dalil) dan hadits Mardud (hadits yang tertolak sebagai dalil). Hadits Maqbul terbagi menjadi dua yaitu hadits Shahih dan Hasan, sedangkan yang termasuk dalam ha

Language Varieties (Dialect, Styles, Slang word, Registers)

Language Varieties Group 6 Rizal Fachtur Hidayat (16320017) Balqist Hamada (16320021) Sheni Diah Safitri (16320052) Dhimas Muhammad I. J. (16320053) Yoshi Nur Rahmawati (16320096) Nikma Hidayatul Khasanah (16320101) Audy Oktaviani A. I. (16320140) Roby Inwanuddin Affandi (16320220) Wahida Camelia (16320228) Language Varieties Language varies from one social group to another social group, from one situation to another situation, and from one place to another place. Variation shows that every speaker does not speak the same way all the time. Language varieties indicate that the speakers are distinct from members of other groups (Finegan, 2008) . Language variety that signifies particular situations of use is called registers, it is appropriate for use in particular speech situations. There are some examples of language variations that are of interest to linguist according to   (Akmajian, 1998) , lingua francas, pidgins, creoles, jargon, sl