Langsung ke konten utama

ASAL MULA KEHIDUPAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna, dan merupakan sebaik-baiknya ciptaan dibandingkan makhluk-makhluk yang lain. Yang membedakan manusia dengan binatang adalah manusia dikaruniai akal untuk berfikir. Mengenai proses kejadian manusia, dijelaskan dalam Al-Qur’an (QS. Al-Hijr (15) : 28-29) bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bentuk yang sebaik-baiknya kemudian ditiupkan ruh kepadanya hingga menjadi hidup.
Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa manusia berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Di pihak lain banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia tersebut. Khususnya agama Islam yang meyakini bahwa manusia pertama adalah Nabi Adam a.s. yang kemudian disusul oleh Siti Hawa dan juga keturunan-keturunannya hingga menjadi banyak seperti sekarang ini. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama. Untuk itu dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana proses kejadian manusia menurut Al-Qur’an, hadist, maupun iptek.
B.     Rumusan Masalah
1.      Teori apa sajakah yang menerangkan tentang asal mula kehidupan?
2.      Bagaimana proses penciptaan manusia menurut pandangan sains?
3.      Bagaimana proses penciptaan manusia menurut pandangan islam?
4.      Bagaimana terjadinya evolusi kehidupan?
5.      Apa saja perbedaan antara makhluk hidup dengan benda mati?

C.    Manfaat
1.      Mengetahui teori-teori asal mula kehidupan.
2.      Menjelaskan proses penciptaan manusia menurut pandangan sains.
3.      Menjelaskan proses penciptaan manusia menurut pandangan islam.
4.      Mengetahui proses terjadinya evolusi kehidupan.
5.      Mengetahui perbedaan antara makhluk hidup dengan makhluk mati.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Teori Asal Mula Kehidupan
Secara perlahan-lahan bumi mengadakan kondensasi atau menjadi lebih dingin sehingga pada suatu saat terbentuklah kerak atau kulit bumi. Yang berbentuk cair membentuk samudra atau hidrosfer, yang berbentuk gas disebut atmosfer dan yang berbentuk padat disebut litosfer. Pada saat ini kulit bumi tersebut dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup yang beraneka ragam. Lapisan bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup itu kita sebut biosfer. 
Banyak terdapat teori maupun paham-paham yang dikemukakan oleh para ilmuan mengenai teori awal mula kehidupan di dunia. Namun semuanya belum dapat memberikan jawaban yang pasti. Sebenarnya sudah sejak zaman Yunani Kuno manusia berusaha memberikan jawaban terhadap awal mula kehidupan di muka bumi ini. Namun, jawaban itu umumnya hanya berupa dongeng atau mitos belaka.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari 243rd National Meeting & Exposition of the American Chemical Society (ACS) pada tanggal 27 Maret kemarin mengemukakan suatu fakta yang mengejutkan. Mereka mengungkapkan bahwa, jutaan tahun lalu, bumi telah dibombardir oleh ribuan meteor dan juga komet. Menurut penelitian mereka, seperti yang dikutip oleh Sciencedaily.com, komet yang jatuh ke bumi membawa air sebagai awal muasal munculnya kehidupan di bumi. Berikut ini dikemukakan beberapa teori-teori awal mula makhluk hidup di dunia, sebagai bahan kajian kita untuk mengenal lebih jauh sejarah awal mula kehidupan di dunia.

·         Teori Abiogenesis
Teori ini menyatakan bahwa mahluk hidup berasal dari benda mati atau dengan kata lain mahluk hidup ada dengan sendirinya. Teori ini ini dikenal dengan teori “Generatio Spontae”. Teori ini dicetuskan oleh Aristoteles dan Jhon Nedham.
Aristoteles melakukan percobaan dengan merendam tanah dengan air dan kemudian muncul seekor cacing. Sedangkan Nedham melakukan percobaan dengan cara merebus kaldu dalam wadah selama beberapa menit, kemudian wadah tersebut ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari dalam kaldu tersebut terdapat sebuah bakteri. Nedham berpendapat bahwa bakteri tersebut berasal dari air kaldu.

·         Teori Biogenesis
Teori ini menyatakan bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk hidup lainnya. Teori ini dicetuskan oleh Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur.
Francesco Redi adalah ilmuan berkebangsaan Italia yang menentang teori abiogenesis Aristoteles. Tahun 1668, Redi melakukan eksperimen menggunakan 8 tabung yang dibagi menjadi 2 bagian. Tabung-tabung tersebut diisi dengan daging ular, ikan, roti dicampur susu dan daging. Empat tabung dibiarkan terbuka dan empat tabung lainnya ditutup rapat. Setelah beberapa hari, pada tabung yang terbuka terdapat larva lalat. Akhirnya dari eksperimen tersebut Redi menyimpulkan bahwa ulat bukan berasal dari daging melainkan berasal dari telur lalat yang terdapat pada daging dan menetas menjadi larva lalat atau ulat.
·         Teori Moore
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai akan muncullah hidup.
·         Teori Allen
Teori ini menyatakan bahwa pada saat keadaan fisis bumi ini seperti keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi. Interaksi antara nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di muka bumi akan membentuk zat-zat yang difus yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.
·         Teori Transendental
Teori ini merupakan jawaban secara religi bahwa benda hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan Yang Maha Kuasa di luar jangkauan sains.
·           Teori Cosmozoic
Teori ini menyatakan bahwa mahluk hidup berasal dari spora kehidupan yang berasal dari ruang angkasa. Hal yang mendasari teori ini adalah penyelidikan bahwa bahan yang terdapat pada batu meteor maupun batu komet  yang jatuh ke bumi mengandung banyak molekul okganik sederhana, seperti cyanogens, asam hidrocyanida. Molekul-molekul tersebut jatuh ke bumi menjadi benih kehidupan.
·           Teori Evolusi Biokimia
Teori ini dikemukakan oleh Alexander Oparin, seorang ahli evolusi molekular berkebangsaan Rusia. Menurut Oparin dalam bukunya yang berjudul “The Origin of Life” (1936), menyatakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi beserta atmosfernya. Oparin menjelaskan bahwa pada mulanya atmosfer bumi terdiri atas metana (CH4), amonia (NH3), uap air (H2O), dan gas hidrogen (H2). Oleh karena adanya pemanasan dan energi alam, berupa sinar kosmis dan halilintar, gas tersebut mengalami perubahan menjadi molekul organik sederhana, sejenis substansi asam amino. Selama berjuta-juta tahun, senyawa organik itu terakumulasi dicekungan perairan membentuk primordial soup, semacam campuran-campuran materi dilautan panas. Selanjutnya primordial soup ini membentuk monomer yang kemudian bergabung membentuk polimer. Polimer membentuk agregasi berupa protobion. Protobion adalah bentuk awal sel hidup yang belum mampu bereproduksi, tetapi mampu memelihara lingkungan kimia dalam tubuhnya. Disamping itu protobion juga telah memperlihatkan sifat yang berhubungan dengan mahluk hidup, seperti dapat melakukan metabolisme, kemampuan menerima rangsangan dan menggandakan diri.


·         Teori Evolusi Biologi
Oparin dan Haldane serta Urey menyebutkan bahwa zat organik (asam amino) yang merupakan bahan dasar penyusun makhluk hidup. Pada mulanya
terakumulasi di lautan. Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa dalam sel-sel tubuh makhluk hidup mengandung garam (NaCl). Hal ini mendasari kesimpulan bahwa mahluk hidup berasal dari laut. Evolusi biologi dimulai ketika pembentukan sel. Asam amino yang terbentuk dari evolusi kimia bergabung membentuk makromolekul. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Sidney W. Fox. Larutan yang mengandung monomer-monomer organik diteteskan ke pasir, batu, atau tanah yang panas sehingga mengalami polimerisasi yang disebut proteinoid. Apabila proteinoid dicampur dengan air dingin terbentuk kumpulan proteinoid yang menyusun tetesan kecil yang disebut mikrosfer. Oparin menggunakan istilah koaservat untuk mikrosfer. Koaservat merupakan tetesan koloid yang terbentuk saat larutan protein, asam nukleat dan polisakarida dikocok. Koaservat dengan selaput lipid protein merupakan tipe sel primitif yang disebut protosel. Kemudian protosel akan membentuk sel awal yang merupakan permulaan dari uniseluler. Karena saat itu atmosfer tidak mengandung O2, organisme awal tersebut diperkirakan bersifat prokariotik, anaerob dan heterotrof.
Perkembangan protosel menjadi organisme uniselular maupun multiselular tidak terlepas dari sistem genetik pada protosel itu sendiri. Walter Gilbert (1986), seorang ahli biokimia dari Havard mengajukan hipotesis RNA. Menurut hipotesis tersebut, miliaran tahun yang lalu molekul RNA yang dapat mereplikasi terbentuk secara kebetulan. Melalui pengaktifan oleh lingkungan, RNA dapat memproduksi protein. Diperlukan molekul kedua untuk menyimpan informasi tersebut, maka dengan cara tertentu terbentuklah DNA. Setelah protosel memperoleh gen yang mampu mereplikasi, protosel mampu bereproduksi dan dimulailah proses evolusi biologi.

B.     Proses Penciptaan Manusia Menurut Pandangan Sains
Manusia merupakan makhluk yang diberikan berbagai kelebihan oleh Allah SWT di dunia ini, selain fisik yang sempurna, namun juga akal dan pikiran. Proses penciptaan manusia di dunia ini terdapat beberapa tahapan
Proses awal penciptaan manusia berlangsung dengan adanya pembuahan. Jutaan sperma terpancar dari laki-laki pada satu waktu  dan menuju sel telur wanita namun hanya akan ada satu sperma saja yang berhasil membuahi sel telur. Setelah itu terjadi fertilisasi, zigot  menempel di tempat yang tepat pada rahim.
Ketika sperma pria bergabung dengan sel telur wanita, maka inti sari bayi yang akan lahir itu terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai “zigot” dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal daging”.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim. Melalui hubungan ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari sang ibu bagi pertumbuhannya.
Fakta tersebut menyebutkan bahwa, kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan, yaitu: pertama, pre-embrionik selama dua setengah minggu pertama. Kedua, embrionik hingga akhir minggu kedelapan. Ketiga, fetus atau janin dari minggu kedelapan sampai kelahiran. Adapu fase-fase tersebut dapat diuraikan sebagai beikut:
a.     Fase Pre-embrionik
Pada fase pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembuahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin besar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri sendiri guna membentuk tiga lapisan.
b.     Fase Embrionik
Fase kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini, bayi disebut sebagai ”embrio”. Pada fase ini organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan-lapisan sel tersebut.
c.      Fase Fetus Atau Janin
Dimulai dari fase ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai fetus atau janin. Fase ini dimulai sejak kehamilan minggu kedelapan hingga masa kelahiran. Ciri khusus fase ini adalah bahwa fetus atau janin sudah menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya hanya memilik panjang 3 cm, kesemua organnya sudah jelas. Fase ini berlangsung kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.

C.    Proses Penciptaan Manusia Menurut Pandangan Islam
Bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan oleh para pencetus dan pendukung teori evolusi. Charles Darwin sebagai pencetus teori evolusi berpendapat bahwa mahluk hidup termasuk juga manusia, adalah berasal dari evolusi atau perubahan-perubahan mahluk sebelumnya yang memiliki kemampuan sederhana. Perubahan-perubahan tersebut membuat kemampuan manusia menjadi lebih sempurna. Pendapat ini ditunjang oleh ditemukannya beberapa fakta ilmiah seperti fosil dari manusia purba seperti Meghanthropus dan Pitheccanthropus di berbagai daerah.
Asal Usul Manusia Menurut Agama Islam Di sisi lain, hampir dari semua agama di dunia menentang pendapat ini. Penentangan itu terjadi karena pemikiran mereka didasarkan pada berita-berita dan informasi dalam kitab sucinya masing-masing. Salah satu dari kitab suci tersebut adalah Al-Qur’an.
 Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam menyebutkan beberapa proses kejadian manusia yang lebih rinci dan jelas. 3 Kejadian dan Asal-Usul Manusia Menurut Islam Al-Quran menjelaskan beberapa tahapan dalam proses kejadian dan asal-usul manusia secara rinci.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing tahapan tersebut:
1.      Kejadian dan Asal-usul Manusia Pertama
Kejadian dan asal-usul manusia pertama yang berarti pula proses penciptaan Adam diawali oleh pembentukan fisik dengan membuatnya langsung dari tanah yang kering yang kemudian ditupkan ruh ke dalamnya sehingga ia hidup. Keterangan tersebut sesuai dengan hadis riwayat Tirmidzi, dimana Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam as dari segenggam tanah yang diambil dari seluruh bagian bumi, maka anak cucu Adam pun seperti itu, sebagian ada yang baik dan buruk, ada yang mudah (lembut) dan kasar dan sebagainya.”
2.      Kejadian dan Asal-usul Manusia Kedua
Alloh menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan. Begitupun dengan manusia, Adam yang diciptakan hendak dipasangkan oleh Alloh dengan lawan jenisnya yang diciptakan dari tulang rusuk Adam, yaitu Siti Hawa. Keterangan tersebut sesuai dengan firman Alloh QS. An-Nisa, ayat 1 berikut:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
3.      Kejadian dan Asal-usul Manusia Ketiga
     Kejadian dan asal usul manusia ketiga terkait dengan proses kejadian seluruh umat keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa (Kecuali Isa, AS.) proses kejadian manusia yang disebutkan dalam Al-Qur,an ternyata setelah dewasa ini dapat dipertanggung jawabkan secara medis. Dalam Al-Qur’an, asal-usul manusia secara biologi dijelaskan dalam Surat Al-Mu’minuun : 12-14 berikut ini:
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun : 12-14).
            Dari ketiga asal-usul penciptaan manusia menurut agama Islam di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, islam memandang manusia secara substantif terbagi ke dalam 2 hal, yaitu substansi materi (badan) dan substansi immateri (jiwa).

D.    Evolusi Kehidupan
Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih jelas. Terdapat dua macam evolusi :
1.          Evolusi Progresif : Evolusi yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup.
2.          Evolusi Regresif (retrogresif) : Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi punah.
Ciri-ciri proses evolusi adalah:
1.         Evolusi adalah perubahan dalam suatu populasi, bukan perubahan individu;
2.         Perubahan yang terjadi hanya pada frekuensi gen-gen tertentu, sedangkan sebagian besar sifat gen tidak berubah;
3.         Evolusi memerlukan penyimpangan genetik sebagai bahan mentahnya;
4.         Dalam evolusi perubahan diarahkan oleh lingkungan, harus ada faktor pengarah sehingga evolusi adalah perubahan yang selektif.
Teori evolusi itu sendiri adalah perpaduan antara ide (gagasan) dan fakta. Berikut teori dari para ilmuan mengenai Evolusi makhluk hidup:

1.      Charles Darwin
Tahun 1858 Darwin mempublikasikan “The Origin” yang memuat 2 teori utama yaitu:
1. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa lampau.
2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Menurut Darwin, agen tunggal penyebab terjadinya evolusi adalah seleksi alam. Seleksi alam adalah “process of preserving in nature favorable variations and ultimately eliminating those that are ‘injurious’”.
Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12 Desember 1809 – meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April 1882 pada umur 72 tahun) dikenal dengan sebuah teori yang sampai sekarang selalu menimbulkan perdebatan diantara umat manusia. Darwin berpendapat bahwa manusia berasal dari Kera. Nenek moyang manusia adalah kera yang berevolusi menjadi manusia modern seperti sekarang ini. Pada awalnya kesimpulan itu adalah berdasarkan penemuan penemuan tulang belulang hewan dan manusia purba termasuk kera purba. Kera tersebut secara bertahap mengalami ‘perbaikan biologis’ selama jutaan tahun sehingga menjadi manusia.
Secara DNA juga dijelaskan bahwa kera mempunya DNA yang sangat mirip dengan manusia, sehingga teori ini secara Logis bisa diterima. Namun kekuatan teori Darwin ini masih ada kecacatan yaitu masih ada missing link dari proses evolusi manusia dari kera hingga manusia modern. Missing link ini masih belum dapat ditemukan penyambungnya, sehingga tidak semua orang bisa menerima teori darwin ini. Sebagian besar penganut agama samawi, termasuk Islam mempunyai teori "sudden creation" yaitu manusia diciptakan langsung oleh Tuhan dan tidak melalui proses evolusi sedangkan Pendukung Teori Darwin menolak teori sudden creation.
Proses evolusi menurut Darwin diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya. Kemudian ditetapkanlah empat kelompok dasar sebagai berikut:
1)      Australophithecines
2)      Homo habilis
3)      Homo erectus
4)      Homo sapiens



·         Australopithecus
Kelompok pertama, genus Australopithecus, berarti "kera dari selatan," seperti yang telah kita katakan. Diperkirakan makhluk ini pertama kali muncul di Afrika sekitar 4 juta tahun yang lalu, dan hidup hingga 1 juta tahun yang lalu. Terdapat banyak spesies yang berlainan di antara Australopithecine. Evolusionis beranggapan bahwa spesies Australopithecus tertua adalah A. afarensis. Setelah itu muncul A. africanus, dan kemudian A. robustus, yang memiliki tulang relatif lebih besar. Khusus untuk A. Boisei, beberapa peneliti menganggapnya sebagai spesies lain, sementara yang lainnya sebagai sub-spesies dari A. Robustus.
·         Homo habilis
Kemiripan besar antara rangka dan struktur tengkorak dari australopithecine dan simpanse, serta ditolaknya pernyataan bahwa makhluk ini berjalan tegak, telah menyebabkan kesulitan besar bagi ahli paleoanthroppologi evolusi. Alasannya adalah, sesuai dengan skema evolusi rekaan, Homo erectus muncul setelah Australopithecus. Sebagaimana yang tersirat dari nama genusnya, Homo (berarti "manusia"), Homo erectus adalah spesies manusia, dan kerangkanya tegak. Kapasitas tengkoraknya dua kali lebih besar daripada Australopithecus. Peralihan langsung dari Australopithecus, kera yang mirip dengan simpanse, ke Homo erectus, yang rangkanya tidak berbeda dengan manusia moderen, adalah tidak mungkin, bahkan menurut teori evolusionis sekalipun. Oleh karena itu dibutuhkan "penghubung" yaitu, bentuk peralihan. Gagasan mengenai Homo habilis muncul dari kebutuhan ini.
·         Homo rudolfensis
Spesies yang dianggap sebagai perwujudan fosil ini disebut sebgai Homo rudolfensis karena potongan fosil ini ditemukan di sekitar danau Rudolf, Kenya. Kebanyakan ahli paleontologi setuju bahwa fosil ini bukanlah milik spesies yang berbeda, tetapi makhluk yang disebut Homo rudolfensis ini pada dasarnya tidak bisa dibedakan dari Homo habilis. 
·         Homo erectus
Menurut skema ‘indah’ yang diajukan oleh evolusionis, evolusi internal dari genus Homo adalah sebagai berikut: Pertama Homo erectus, kemudian apa yang disebut sebagai Homo sapiens "kuno" dan manusia Neanderthal (Homo sapiens neanderthalensis), dan akhirnya manusia Cro-Magnon (Homo sapiens sapiens). Akan tetapi semua pengelompokan ini sebenarnya hanyalah variasi dan ras-ras yang khas dalan keluarga manusia. Perbedaan antara mereka tidak lebih besar daripada perbedaan antara suku Inuit dengan suku Afrika, atau suku pygmi dengan orang Eropa. 
·         Homo Sapiens
Homo sapien kuno adalah tahapan terakhir sebelum manusia masa kini dalam skema evolusi rekaan. Terdapat sedikit sekali perbedaan antara mereka dan manusia moderen. Beberapa peneliti bahkan menyatakan bahwa wakil dari ras ini masih hidup saat ini, dan menunjuk penduduk asli Australia sebagai contohnya. Seperti Homo sapiens (kuno), penduduk asli Australia juga memiliki alis mata tebal yang menonjol, struktur rahang bawah yang melengkung ke dalam, dan kapasitas tengkorak yang sedikit lebih kecil.


2.      Jean Baptise Lamarck
Idenya mengenai evolusi, di tuangkan di dalam buku berjudul "Philosophic zoologique". Dalam buku tersebut, Lamarck mengungkapkan :
1.      Alam sekitar atau lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang diwariskan
2.      Ciri-ciri atau sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
3.      Organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan yang tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang
Contoh : Lamarck berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi),  leher jerapah akan berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran.  

3.      Anaximender
Bumi pada awalnya merupakan lautan, lalu berkembang menjadi daratan. Para makhluk hidup aquatik pun termodifikasi sehingga dapat hidup di darat. Pada manusia, terdapat masa"part fish" dan "part human" yang disebut merman dan mermaid. penampilan seperti ikan ini ada pada masa dalam kandungan bayi selama proses perkembangan. Kemudian penampilan tersebut akan hilang pada manusia dewasa.

4.      Aristoteles
Benda-benda hidup berkembang makin sempurna karena pengaruh kekuatan tertentu, yakni entelecy, dan makhluk hidup di daratan berasal dari makhluk hidup di lautan.
                
5.      August Weismann
Ilmuan ini melengkapi teori evolusi Darwin dengan teori genetika modern. Menurutnya, evolusi adalah masalah genetika, yakni soal keturunan bagaimana mewariskan gen-gen melalui sel kelamin.
Ia berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Ia membuktikan pendapatnya dengan mengawinkan dua tikus yang dipotong ekornya. Hingga generasi ke-21, semua anak tikus yang dilahirkan dari keturunan kedua tikus tadi berekor panjang.


Weismann menyimpulkan bahwa:
Ø  Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada generasi berikutnya.
Ø  Evolusi adalah masalah pewarisan gen-gen melalui sel kealmin, atau evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.

Bukti-Bukti Adanya Evolusi

a.      Fosil 
Merupakan sisa-sisa, cetakan ataupun berkas dari hewan maupun tumbuhan yang telah membatu. Fosil ini sebagai bukti adanya peristiwa evolusi yang dapat menentukan umur dengan cara menghitung laju erosi, sedimentasi, kandungan garam, dan kadar radio aktif.

b.      Homologi
Dua organ tubuh dikatakan homolog, apabila mempunyai asal sama (secara embrilogik), tetapi fungsi dan bentuknya berbeda. Contoh : alat gerak manusia dan sirip ikan. (memiliki bentuk rangka yang sama, namun berbeda fungsinya).

c.       Analogi
Merupakan kebalikan dari homologi, yaitu mempunyai asal yang berbeda, namun memiliki fungsi yang sama. Contoh : sayap kupu-kupu dengan sayap kelelawar (memiliki bentuk rangka yang berbeda, namun memiliki satu fungsi yang sama, yaitu untuk terbang).

d.       Embriologi perbandingan
Merupakan hewan-hewan kelas vertebrata, seperti ikan, reptil, aves dan mammalia.Meskipun tubuh individu dewasanya berbeda, namun fase perkembangan embrionya sangat mirip. Embriologi perbandingan ini dibagi menjadi dua:
1.       Ontogeni : perkembangan individu mulai dari sel telur hingga individu tersebut mati
2.       Filogeni : Sejarah perkembangan organisme dari filum yang paling sederhana hingga yang paling sempurna.

e.        Adanya variasi dalam satu spesies
Individu yang termasuk dalam suatu spesies tidak pernah bersifat identik (sama persis). variasi ini terjadi karena faktor genetis dan lingkungan.

f.       Petunjuk secara biokimia
Digunakan uji presipitin (endapan) yang pada dasarnya adanya reaksi antara antigen-antibodi. semakin banyak endapan yang terbentuk maka semakin jauh hubungan kekerabatannya.

g.      Adanya Organ-Organ tubuh yang tersisa
Organ-organ tubuh yang tersisa merupakan bukti adanya proses evolusi. organ-oran ini sudah tidak berguna, namun masih dijumpai pada manusia, antara lain :
1.       Umbai cacing (apendiks)
2.       Tulang ekor
3.       Gigi taring yang runcing
4.       Rambut pada dada

h.   Petunjuk Peristiwa Domestikasi
Pembudidayaan makhluk hidup (domestikasi) dapat mengakibatkan terjadinya perubahan fenotipe sesuai dengan keinginan manusia. cara ini, dapat mengevolusikan makhluk hidup. Artinya, dapat menghasilkan suatu varietas baru yang dikehendaki manusia berdasarkan sifat-sifat yang berbeda. 



E.     Perbedaan antara Makhluk Hidup dengan Makhluk Mati
Makhluk hidup berbeda dengan benda mati, karena mahkuk hidup mempunyai ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah sebagai berikut :
·         Kompleks dan sangat terorganisir
Makhluk hidup adalah sesuatu kompleks dan sangat terorganisir. Makhluk tak hidup seperti tanah, air dan udara adalah campuran acak senyawa yang cukup sederhana. Organisme hidup terdiri dari bahan bangunan yang sama tetapi diatur dalam cara yang sangat spesifik dan kompleks. Bahan-bahan bangunan (atom dan molekul) yang disusun untuk membentuk sel-sel dan banyak struktur khusus yang ditemukan dalam sel. Sel kemudian diatur untuk membentuk jaringan, yang pada gilirannya membentuk sistem organ dalam organisme yang lebih besar seperti manusia.

·         Bernapas (Respirasi)
Pernapasan pada hakekatnya adalah proses pelepasan energi dan zat makanan. Pada hewan dan tumbuhan, proses pernapasan memerlukan oksigen dan mengeluarkan zat sisa pernapasan berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Oksigen berperan sebagai pembakar zat makanan.

Beberapa alat pernapasan pada makhluk hidup antara lain :
1.      Paru-paru, terdapat pada mamalia, reptilia, amfibi, dan aves;
2.      Kulit, terdapat pada cacing;
3.      Insang, terdapat pada serangga;
4.      Sistem trakea, terdapat pada serangga;
5.      Permukaan tubuh, terdapat pada protozoa (hewan bersel satu);
6.      Stomata dan lentisel, terdapat pada tumbuhan hijau.
·         Bergerak
Gerak pada hewan dapat berupa gerak berpindah tempat, sedangkan gerak pada tumbuhan hanya berupa gerak pada bagian tubuhnya saja.
Contoh gerak pada tumbuhan adalah :
-        Nasti, adalah gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi arah datangnya rangsang. Misalnya, gerak menutup pada daun putri malu karena disentuh.
-        Tropisme, adalah gerak bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi arah datangnya rangsang. Misalnya, fototropisme, yaitu gerak akar ke arah pusat bumi.
-        Taksis, adalah gerak seluruh tubuh atau sel yang berpindah tempat karena rangsang tertentu. Contohnya Euglena bergerak ke arah cahaya.

·         Memerlukan Makanan
Zat makanan dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk kegiatan hidupnya, membangun sel-sel, dan mengganti sel-sel yang rusak. Pada masa embrio, zat makanan didapat dari tubuh induk atau dari cadangan makanan, baik yang terdapat di dalam biji maupun telur. Manusia dan hewan tidak dapat menyusun zat makanan, sehingga mengambil makanan yang sudah jadi berupa tumbuhan atau hewan lain. Manusia dan hewan mencerna makanan dan selanjutnya zat makanan diedarkan darah ke sel-sel tubuh yang memerlukan.
·         Tumbuh dan Berkembang
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan, yaitu bertambah besar, karena adanya penambahan jumlah sel tubuh dan penambahan ukuran sel. Makhluk hidup juga berkembang menjadi dewasa.

·         Berkembang Biak (Reproduksi)
Berkembang biak bertujuan menghasilkan keturunan dan mempertahankan kelestarian jenisnya. Makhluk hidup berkembang biak secara generatif (kawin) yakni dengan cara bertelur, beranak, dan bertelur dan menetas di dalam tubuh. Ada pula yang berkembang biak secara vegetatif (tak kawin), yakni dengan cara bertunas, spora, dan membelah diri.

·         Mengeluarkan Zat Sisa (Eksresi)
Zat sisa metabolisme (reaksi-reaksi kimia dalam tubuh) harus dibuang dari tubuh, bila tidak akan meracuni tubuh. Beberapa alat pengeluaran antar lain adalah ginjal, paru-paru, hati,  dankulit.

·         Beradaptasi
Beradaptasi yaitu menyesuaikan sel dengan lingkungannya. Misalnya tumbuhan yang hidup di tempat kering memiliki daun yang sempit dan tebal, sedangkan tumbuhan yang hidup di tempat lembap memiliki daun lebar dan tipis.

·         Menanggapi Rangsangan
Iritabilita adalah kemampuan dari makhluk hidup untuk menerima rangsangan dan sanggup mengadakan reaksi terhadap rangsangan. Bentuk rangsangan dapat berupa mekanik, fisik atau kemis. Proses iritabilita pada manusia dan hewan:
Rangsang reseptor (alat indera), proses (sistem syaraf) dan  reaksi (alat gerak)
Pada tumbuhan tidak memiliki indera dan sistem syaraf seperti manusia dan hewan tetapi mempunyai kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan, antara lain:
-        ujung batang selalu menghadap ke arah datangnya cahaya
-        ujung akar menuju ke pusat bumi
-        daun putri malu akan menutup daunnya jika ada getaran.

































BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
        Banyak terdapat teori maupun paham-paham yang dikemukakan oleh para ilmuan mengenai teori awal mula kehidupan di dunia. Namun semuanya belum dapat memberikan jawaban yang pasti.
        Banyak yang bertanya-tanya darimana asal-usul kehidupan ini berlangsung.
Menurut pandangan islam manusia pertama yang ada di muka bumi ialah Adam, yang diciptakan oleh Allah dari tanah. Sedangkan menurut teori Darwin, manusia berasal dari kera yang berevolusi menjadi manusia modern sekarang ini. Inilah yang menjadi perdebatan di kalangan para ahli sampai saat ini.
        Ciri-ciri makhluk hidup yang mustahil dimiliki oleh makhluk mati ialah sebagai berikut, kompleks dan sangat terorganisir, bernapas (respirasi), bergerak, memerlukan makanan, tumbuh dan berkembang, berkembang biak (reproduksi), mengeluarkan zat sisa (eksresi), beradaptasi, dan menanggapi rangsangan.

































DAFTAR PUSTAKA

Herabudin. 2010. Ilmu Alamiah Dasar.Bandung : CV pustaka setia.
Jasin, Maskuri. 2013. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali Pers.
Rini Marikaningsih-R.Sumaryanto, Sejarah hal. 39-40,:Global
http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/asal-usul-manusia-menurut-agama-islam.html
http://info-biologiku.blogspot.com/2013/07/proses-penciptaan-manusia-menurut-sains.html
http://www.pusatbiologi.com/2013/02/teori-teori-evolusi.html
http://www.cpuik.com/2013/04/teori-asal-usul-kehidupan.html
https://id.answers.yahoo.com/question/index
http://sholehudin-opinipendidikan.blogspot.co.id/2009/04/ciri-ciri-mahluk-hidup-biologi-klas-vii.html
http://www.kompasiana.com/menggelinjang/teori-darwin-kera-berawal-dari-manusia.html































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, Syarat, dan Metode Tahammul wal Ada'

Pengertian Tahammul wa al-Ada’           Tahammul adalah menerima dan mendengar suatu periwayatan hadits dari seorang guru dengan menggunakan beberapa metode penerimaan hadits.[1] Muhammad ‘Ajaj al-Khatib memberikan defenisi dengan kegiatan menerima dan mendengar hadits.[2] Jadi tahammul adalah proses menerima periwayatan sebuah hadits dari seorang guru dengan metode-metode tertentu. Al-‘Ada adalah kegiatan meriwayatkan dan menyampaikan hadits.[3] Menurut Nuruddin ‘Itr adalah menyampaikan atau meriwayatkan hadits kepada orang lain.[4] Jadi al-‘ada adalah proses menyampaikan dan meriwayatkan hadits. At-Tahammulal-Hadist        Menurut bahasa tahammul merupakan masdar dari fi’il madli tahmmala ( ﺗَﺤَﻤَّﻞَ - ﻳَﺘَﺤَﻤَّﻞُ - ﺗَﺤَﻤُﻼ ) yang berarti menanggung , membawa, atau biasa diterjemahkan dengan menerima. Berarti tahammul al-hadits menurut bahasa adalah menerima hadits atau menanggung hadits. Sedangkan tahammul al-hadits menurut istilah ulama ahli hadits, sebagaima

MAKALAH Hadits menurut segi kuantitas rawi (Mutawatir dan Ahad); segi kualitas Rawi (Shahih, Hasan dan Dhaif) LENGKAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1      Latar Belakang Seperti yang telah diketahui, hadits diyakini sebagai sumber ajaran Islam setelah kitab suci Al-Quran. Hadits merupakan segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW. baik berupa ucapan, perbuatan maupun ketetapan yang berhubungan dengan hukum dan ketentuan Allah yang disyari’atkan kepada manusia. Selain itu, hadits juga dibutuhkan manusia untuk mengetahui inti-inti ajaran dalam Al-Quran. Jika ayat-ayat dalam Al-Quran mutlak kebenarannya, berbeda dengan hadits yang bisa saja belum jelas periwayatannya, hadits tersebut benar berasal dari Nabi Muhammad SAW. atau bukan. Ditinjau dari segi kuantitasnya, hadits dibagi menjadi mutawatir dan ahad. Sedangkan ditinjau dari segi kualitasnya, hadits terbagi menjadi dua yaitu, hadits Maqbul (hadits yang dapat diterima sebagai dalil) dan hadits Mardud (hadits yang tertolak sebagai dalil). Hadits Maqbul terbagi menjadi dua yaitu hadits Shahih dan Hasan, sedangkan yang termasuk dalam ha

Language Varieties (Dialect, Styles, Slang word, Registers)

Language Varieties Group 6 Rizal Fachtur Hidayat (16320017) Balqist Hamada (16320021) Sheni Diah Safitri (16320052) Dhimas Muhammad I. J. (16320053) Yoshi Nur Rahmawati (16320096) Nikma Hidayatul Khasanah (16320101) Audy Oktaviani A. I. (16320140) Roby Inwanuddin Affandi (16320220) Wahida Camelia (16320228) Language Varieties Language varies from one social group to another social group, from one situation to another situation, and from one place to another place. Variation shows that every speaker does not speak the same way all the time. Language varieties indicate that the speakers are distinct from members of other groups (Finegan, 2008) . Language variety that signifies particular situations of use is called registers, it is appropriate for use in particular speech situations. There are some examples of language variations that are of interest to linguist according to   (Akmajian, 1998) , lingua francas, pidgins, creoles, jargon, sl