Sudah sekian lama aku dan dirinya tak saling
berkomunikasi, tidak bertatap muka bahkan jika bertemu juga tak lagi saling menyapa. Dalam diamku aku tetap mengaguminya meskipun dia takkan mengetahuinya. Disetiap doaku selalu aku selipkan namanya. Entah berdoa untuk kesehatannya,
keselamatannya atau untuk penjagaan dari tuhan agar dia berjodoh dengan ku
kelak.
Aku selalu membohongi diriku untuk mencari
kesenangan lain. Namun aku tak bisa menutupi, bahwa hati ini sebenarnya kosong
dan hampa.
Pernah suatu malam aku bermimpi tentangnya. saat
aku terbangun aku berfikir, apakah dia juga bermimpi tentangku semalam?
jangankan bermimpi, terbesit sedikitpun untuk mengingatku saja sudah tidak
mungkin.
Dulu kami begitu dekat. Semenit terlewat untuk
membalas pesan sudah terasa gundah. Tapi sekarang, semua berubah. Aku menjadi
seseorang yang asing baginya. Aku sering bertanya, mengapa jadi serumit ini? Aku
ingat-ingat kembali apa yang sebenarnya telah aku lakukan padanya. Apa aku
pernah berkata kasar? Apa aku pernah menyakitinya secara tidak sadar? Ya,
mungkin jawabannya dalah waktu. Waktu memang hebat, bisa mengubah apapun dengan
cepat. Namun harus secepat itukah perasaan itu pergi?
Aku heran pada diriku, jelas-jelas ia
meninggalkanku tanpa sebab. Namun mengapa sampai saat ini aku masih
mendewakannya di hatiku? Akankah semua bisa terulang? Atau terlewatkan begitu
saja? Hanya tuhan yang tau.
Komentar
Posting Komentar