Langsung ke konten utama

Ini kisah ku dan PORSEMANAS I DAY I - Diary



Ini kisah ku dan PORSEMANAS I

DAY I

 Balqist Hamada

     Awalnya aku di ajakin Niar, temen kamarku dulu waktu di ma’had. Awalnya aku nggak tertarik, karena aku pikir ini event yang ga gengsi dan gak asik sama sekali.  Tapi waktu liat kalo ada sertifikat nasional, trus gak ada anak BSI, aku keburu ikut, walaupun aku hanya sebagai volunteer bukan panitia inti. Disana aku juga ngajakin Etika buat ikutan. Kita bertiga janjian biar ditempatkan di devisi yang sama, yaitu Bulu tangkis biar ga jauh-jauh kalau bertugas. ga taunya, Niar di Futsal (Matos), Etika di Badminton (UIN), nah gue pendamping Kontingen.

     Setelah pembagian devisi, siangnya ada rapat yang membicarakan tentang tugas masing”. Aku agak kaget soalnya ini agak berat yaitu dampingin kontingen setiap saat. Bayangin aku harus ngingetin konsumsi dimana, rekap data, ngasih tau venue nya dimana aja, ngingetin harus ikut TM. Waw! Sedangkan gue, orangnya jutek, jarang buka hp, gimana kalo mereka chat trus gue bales setelah berjam-jam kemudian, huhu.
      Esok paginya, kontingen datang dan akan di arak ke UNISMA buat pembukaan. Aku kebagian kontingen Kencong ama Nganjuk sekaligus berpartner ama cowok jurusan PAI yang wajahnya mirip banget ama mantan gue hahhah. Dia tuh ngeselin banget, susah diajak ngomong, sekali ngomong mau marah marah, trus suka berduaan ama cewek, kalo ga gitu pas ngumpul gue dianggurin malah mantengin hapenya. Bukan masalah gue cemburu ato apa, tapi ya gimana ya., kerjasamanya kek gimana gitu. Tau gak, bisa-bisanya dia bilang ke CO pendamping kontingen buat ganti partner. OMG Hello? Gue di depan lo dan dengan santainya lu ngomong gitu, oh ok perang di mulai.



Img: balqist_hamada
Nah ini pas pengarakan. Cuaca lagi panas-panasnya, ga mungkin donk panitia jalan? Trus gmn ntar pulangnya? Jalan juga???? Nah, kita panitia sepakat buat bawa motor. Sedangkan partner gue ngeyel mau jalan kaki. Dia tuh sebenernya mau aja bawa motor tapi kaya gengsi banget mau nurutin kesepakatan. Akhirnya kita ke unisma pake motor, dan lo tau? Dia boncengan ama cewek yang jelas” bukan partnernya padahal cewek itu tuh BAWA MOTOR. Iih ngeselin kan? Akhirnya gue bareng mbak nuri. Pas nyampe disana, mereka berdua-duaan lagi, ya udah gue tinggal ngomong n cari view ama yang lain. Wekk ngapain gue liatin orang pacaran, idihh.
 
Trus di tribun gue duduk ama mbak nuri, lisa, yusril, vivi ama satu lagigatau namanya. Kesempatan gue panas”in foto” bareng mereka... huuu emang enak pacaran terus ga punya temen. Ga berapa lama kemudian, mereka ngilang. Selang beberapa menit aku liat jakpar ama fatkur, ya ga barengan sih. Jakpar, jd duta n lagi nyambut tamu di pintu masuk, trus fatkur alias tobi gentolet lagi duduk di tribun samoing anak banjari selesai ujian. Ya gitu saling cari mencari satu sama lain. Ga nunggu acara selesai, kita balik duluan soalnya belum sholat. Nah fatkur ama jakpar tau kalau aku keluar, mereka ngejar aku tauu., hahha.
Nah, pas diluar kita foto fotoan.
Img: balqist_hamada



Setelah itu gue pulang, makan, balikin co card. Pas malem kan disuruh balik, soalnya disuruh ngitungin kupon makan dan itu selesai jam set 10. Hadew, akutu lapeeer banget, trus pas minta konsumsi, gataunya uda abis. Akhirnya di perjalanan pulang, beli roti dulu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, Syarat, dan Metode Tahammul wal Ada'

Pengertian Tahammul wa al-Ada’           Tahammul adalah menerima dan mendengar suatu periwayatan hadits dari seorang guru dengan menggunakan beberapa metode penerimaan hadits.[1] Muhammad ‘Ajaj al-Khatib memberikan defenisi dengan kegiatan menerima dan mendengar hadits.[2] Jadi tahammul adalah proses menerima periwayatan sebuah hadits dari seorang guru dengan metode-metode tertentu. Al-‘Ada adalah kegiatan meriwayatkan dan menyampaikan hadits.[3] Menurut Nuruddin ‘Itr adalah menyampaikan atau meriwayatkan hadits kepada orang lain.[4] Jadi al-‘ada adalah proses menyampaikan dan meriwayatkan hadits. At-Tahammulal-Hadist        Menurut bahasa tahammul merupakan masdar dari fi’il madli tahmmala ( ﺗَﺤَﻤَّﻞَ - ﻳَﺘَﺤَﻤَّﻞُ - ﺗَﺤَﻤُﻼ ) yang berarti menanggung , membawa, atau biasa diterjemahkan dengan menerima. Berarti tahammul al-hadits menurut bahasa adalah menerima hadits atau menanggung hadits. Sedangkan tahammul al-hadits menurut istilah ulama ahli hadits, sebagaima

MAKALAH Hadits menurut segi kuantitas rawi (Mutawatir dan Ahad); segi kualitas Rawi (Shahih, Hasan dan Dhaif) LENGKAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1      Latar Belakang Seperti yang telah diketahui, hadits diyakini sebagai sumber ajaran Islam setelah kitab suci Al-Quran. Hadits merupakan segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW. baik berupa ucapan, perbuatan maupun ketetapan yang berhubungan dengan hukum dan ketentuan Allah yang disyari’atkan kepada manusia. Selain itu, hadits juga dibutuhkan manusia untuk mengetahui inti-inti ajaran dalam Al-Quran. Jika ayat-ayat dalam Al-Quran mutlak kebenarannya, berbeda dengan hadits yang bisa saja belum jelas periwayatannya, hadits tersebut benar berasal dari Nabi Muhammad SAW. atau bukan. Ditinjau dari segi kuantitasnya, hadits dibagi menjadi mutawatir dan ahad. Sedangkan ditinjau dari segi kualitasnya, hadits terbagi menjadi dua yaitu, hadits Maqbul (hadits yang dapat diterima sebagai dalil) dan hadits Mardud (hadits yang tertolak sebagai dalil). Hadits Maqbul terbagi menjadi dua yaitu hadits Shahih dan Hasan, sedangkan yang termasuk dalam ha

Language Varieties (Dialect, Styles, Slang word, Registers)

Language Varieties Group 6 Rizal Fachtur Hidayat (16320017) Balqist Hamada (16320021) Sheni Diah Safitri (16320052) Dhimas Muhammad I. J. (16320053) Yoshi Nur Rahmawati (16320096) Nikma Hidayatul Khasanah (16320101) Audy Oktaviani A. I. (16320140) Roby Inwanuddin Affandi (16320220) Wahida Camelia (16320228) Language Varieties Language varies from one social group to another social group, from one situation to another situation, and from one place to another place. Variation shows that every speaker does not speak the same way all the time. Language varieties indicate that the speakers are distinct from members of other groups (Finegan, 2008) . Language variety that signifies particular situations of use is called registers, it is appropriate for use in particular speech situations. There are some examples of language variations that are of interest to linguist according to   (Akmajian, 1998) , lingua francas, pidgins, creoles, jargon, sl