Langsung ke konten utama

Tata Cara KRS UIN Malang

Berikut adalah langkah-langkah yang harus kita lakukan ketika pemograman matakuliah:

  1. Rancanglah dulu mata kuliah, jam serta dosen matakuliah tersebut sebelum kita memasukkannya ke dalam siakad, hal ini bertujuan untuk mendapatkan jam serta dosen sesuai kehendak kita, jadi ketika peng-input-an matakuliah kita tinggal memilih sebagaimana di rancangan kita.
  2. Stand By menunggu datangnya waktu KHS sesuai yang tertera di kalender akademik (Jika tertera Hari Rabu maka kita harus menunggu sampai Hari Rabu tiba yaitu pukul 00:00, jika telat sedikit saja maka ada kemungkinan teman kita yang akan mendapatkan kelas kita).
  3. Setelah waktunya tiba maka masuklah ke situs siakad.uin-malang.ac.id dan masuklah sesuai NIM (Nomor Induk Mahasiswa) anda dan Password baru anda yang anda dapatkan dari pembayaran SPP di  Bank yang telah ditentukan. Pilih level "mahasiswa" dan centanglah kolom "Saya Bukan Robot" lalu klik "Login"
  4. Setelah berhasil masuk, maka anda akan masuk di halaman utama siakad.
  5. Pada menu di sebelah kiri, klik pilihan "KRS" dan anda akan mendapati banyak sekali matakuliah yang ditawakan. Centanglah matakuliah, dosen serta jamnya sesuai apa yang kita rancang sebelumnya. Setelah semua matakuliah yang kita inginkan sudah kita centang maka klik "Cetak KPS" yang ada di bawah.
  6. Jika kita mendapatkan peringatan bahwa salah satu matakuliah sudah penuh, maka itu tandanya kita terlambat memilih kelas dengan dosen tersebut, tapi jangan khawatir, masih ada matakuliah yang sama tapi dengan dosen dan jam yang berbeda.
  7. Jika kita tidak mendapatkan peringatan apapun, maka jadwal kuliah baru kita sudah siap cetak untuk dikirim ke Fakultas masing-masing. Tinggal klik kanan pada mouse dan save pada hard disk atau flash disk kalian masing-masing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, Syarat, dan Metode Tahammul wal Ada'

Pengertian Tahammul wa al-Ada’           Tahammul adalah menerima dan mendengar suatu periwayatan hadits dari seorang guru dengan menggunakan beberapa metode penerimaan hadits.[1] Muhammad ‘Ajaj al-Khatib memberikan defenisi dengan kegiatan menerima dan mendengar hadits.[2] Jadi tahammul adalah proses menerima periwayatan sebuah hadits dari seorang guru dengan metode-metode tertentu. Al-‘Ada adalah kegiatan meriwayatkan dan menyampaikan hadits.[3] Menurut Nuruddin ‘Itr adalah menyampaikan atau meriwayatkan hadits kepada orang lain.[4] Jadi al-‘ada adalah proses menyampaikan dan meriwayatkan hadits. At-Tahammulal-Hadist        Menurut bahasa tahammul merupakan masdar dari fi’il madli tahmmala ( ﺗَﺤَﻤَّﻞَ - ﻳَﺘَﺤَﻤَّﻞُ - ﺗَﺤَﻤُﻼ ) yang berarti menanggung , membawa, atau biasa diterjemahkan dengan menerima. Berarti tahammul al-hadits menurut bahasa adalah menerima hadits atau menanggung hadits. Sedangkan tahammul al-hadits menurut istilah ulama ahli hadits, sebagaima

MAKALAH Hadits menurut segi kuantitas rawi (Mutawatir dan Ahad); segi kualitas Rawi (Shahih, Hasan dan Dhaif) LENGKAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1      Latar Belakang Seperti yang telah diketahui, hadits diyakini sebagai sumber ajaran Islam setelah kitab suci Al-Quran. Hadits merupakan segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW. baik berupa ucapan, perbuatan maupun ketetapan yang berhubungan dengan hukum dan ketentuan Allah yang disyari’atkan kepada manusia. Selain itu, hadits juga dibutuhkan manusia untuk mengetahui inti-inti ajaran dalam Al-Quran. Jika ayat-ayat dalam Al-Quran mutlak kebenarannya, berbeda dengan hadits yang bisa saja belum jelas periwayatannya, hadits tersebut benar berasal dari Nabi Muhammad SAW. atau bukan. Ditinjau dari segi kuantitasnya, hadits dibagi menjadi mutawatir dan ahad. Sedangkan ditinjau dari segi kualitasnya, hadits terbagi menjadi dua yaitu, hadits Maqbul (hadits yang dapat diterima sebagai dalil) dan hadits Mardud (hadits yang tertolak sebagai dalil). Hadits Maqbul terbagi menjadi dua yaitu hadits Shahih dan Hasan, sedangkan yang termasuk dalam ha

Language Varieties (Dialect, Styles, Slang word, Registers)

Language Varieties Group 6 Rizal Fachtur Hidayat (16320017) Balqist Hamada (16320021) Sheni Diah Safitri (16320052) Dhimas Muhammad I. J. (16320053) Yoshi Nur Rahmawati (16320096) Nikma Hidayatul Khasanah (16320101) Audy Oktaviani A. I. (16320140) Roby Inwanuddin Affandi (16320220) Wahida Camelia (16320228) Language Varieties Language varies from one social group to another social group, from one situation to another situation, and from one place to another place. Variation shows that every speaker does not speak the same way all the time. Language varieties indicate that the speakers are distinct from members of other groups (Finegan, 2008) . Language variety that signifies particular situations of use is called registers, it is appropriate for use in particular speech situations. There are some examples of language variations that are of interest to linguist according to   (Akmajian, 1998) , lingua francas, pidgins, creoles, jargon, sl