ITIKAF
ITIKAF artinya berhenti (diam) di dalam masjid dengan
syarat-syarat tertentu, semata-mata niat beribadah kepada Allah. I'tikaf sunnah
dilakukan setiap waktu, tetapi yang paling utama (afdhal) jika dilakukan dalam
bulan Ramadhan.
Syarat
dan Rukun I'tikaf
Sebelum melakukan i'tikaf,
penting untuk memperhatikan syarat dan rukunnya, antara lain sebagai berikut:
·
Niat, dalam i’tikaf harus ada
niat sehingga orang yang melakukannya paham apa yang harus dilakukan, tidak
melamun, dan pikiran tidak kosong.
- Diam di dalam masjid dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang beri’tikaf, sebagaimana firman Allah SWT “…Tetapi, jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beri’tikaf dalam masjid.” (QS Al-Baqarah: 187).
- Orang yang melakukan i’tikaf harus muslim, berakal, suci dari hadas besar (ada pendapat yang mengatakan bahwa hadas kecil juga membatalkan I’tikaf), dan harus di masjid.
Rukun I’tikaf:
1. Masjid. Tidak sah i’tikaf di selain masjid
2. Diam. Lamanya
kadar kira melebihi tuma’ninah dalam shalat (tuma’ninah dalam shalat lamanya
kira-kira sama dengan membaca subhaanallah dengan sedang).
3. Niyat. Apabila hanya berdiam diri di masjid dan tidak
berniat itikaf, maka tidak dinamakan i’tikaf.
4. Orang yang beri’tikaf. Namanya
juga i’tikaf, ya harus ada yang i’tikaf.
Syarat orang yang beri’tikaf:
1. Islam
2. berakal (bukan orang gila)
3. Bersih dari haid, nifas dan jinabat
Apabila orang yang beritikaf murtad (keluar dari Islam) atau ia mabuk, maka i’tikafnya menjadi batal.
Apabila orang yang beritikaf murtad (keluar dari Islam) atau ia mabuk, maka i’tikafnya menjadi batal.
4. Hal - Hal Yang Membatalkan I'tikaf
1.
Keluar tanpa udzur.
Sengaja keluar dari masjid tanpa suatu keperluan walau hanya sebentar. Dengan
itu maka hilanglah sebutan tinggal di masjid, yang menjadi salah satu diantara
rukun-rukunnya.
2.
Murtad, karena bertentangan
dengan ibadah. Sebagaimana firman Allah Ta'ala: لَٮِٕنۡ أَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ
ٱلۡخَـٰسِرِينَ "...Seandainya engkau
musyrik, akan gugurlah amalanmu!" (Q.S.
Az-Zumar: 65).
3.
Hilang akal disebabkan gila atau mabuk, haid serta nifas.
4.
Bersenggama. Berdasarkan firman
Allah Ta'ala: وَلَا تُبَـٰشِرُوهُنَّ وَأَنتُمۡ
عَـٰكِفُونَ فِى ٱلۡمَسَـٰجِدِۗ تِلۡكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَقۡرَبُوهَاۗ
[tetapi]
janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf [1] dalam masjid. Itulah
larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya...(Q.S.Al-Baqarah: 187).
Referensi: (Kitab mughni Al-Muhtaaj, cetakan Daarulkutuub, Baerut, Lebanon,
Juz 1, Halaman 600-606)
Wallahu A’lam
Komentar
Posting Komentar